Minggu, 17 Juli 2016

Satu dari Tiga Tradisi Langka Indonesia

Konon di hal masa, tinggallah putri raja yang cantik jelita dalam Mandalika. Dari hikayat sang putri itu lahir hal tradisi langka di Lombok, atau tepatnya pada kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Di gossip publik Pulau Lombok, si putri digambarkan molek serta cantik jelita. Sudah demikian, sosok putri juga mempunyai pandangan luas, cerdas, ramah, juga sopan. Ibaratnya, para pria bakal “kelepek-kelepek” setiap melihatnya.

Dikarenakan ini, dominan pangeran dari beragam kerajaan berhasrat menyunting seorang putri. Anehnya, Putri Mandalika sangat mendapatkan pinangan dari setiap pangeran tersebut.

Wisata Tradisional Lombok


Kisruh juga sudah ada, segala pelamar setelah hendak berperang demi krusial siapa yang berhak mendapat seorang putri.

Melongok hal tersebut, sang raja bukan tinggal diam. Ia menasihati Putri Mandalika demi memilih salah satu atau nantinya seluruh pangeran ini bakal perang.

Nasihat tersebut juga dipikirkan matang-matang menurut Putri Mandalika, bahkan ia hingga bersemedi demi memperoleh jawaban.

Akhirnya, si putri menjanjikan jawaban pada tanggal 20 bulan 10 penganggalan Sasak. Para pangeran telah berkumpul dengan mengantongi rakyatnya masing-masing.

Lokasi laga sebagai Pantai Kuta. Di hari itu, Pantai Kuta dipenuhi manusia, mereka yang perhatian dan pilihan sosok putri.

Tibalah mulai si putri mengungkap. Dalam bahasa sekarang, berikut ini ialah parafrasenya:

"Wahai ayahanda dengan ibunda serta semua pangeran serta rakyat negeri Tonjang Beru yang aku cintai! Selepas aku pikirkan dengan matang, aku memutuskan kalau diriku demi kalian seluruh. Aku tidak berhasil memilih satu dalam diantara banyak pangeran. Diriku telah ditakdirkan jadi nyale yang bisa kalian nikmati bersama di bulan dan tanggal ketika merangseknya nyale dalam seantero laut.”

Seantero dunia pun sontak tersentak


Tak reda kekagetan orang-orang, Putri Mandalika melompat menuju laut. Kekagetan berganti menjadi kepanikan serta teriakan histeris.

Semua kalangan wajib mencintai seorang putri. Bukan serta seorang putri ketemu, justru muncul beragam binatang pada jumlah sangat banyak dari dasar laut. Merekapun yaitu cacing laut dalam aneka rupa mempesona, paduan diantara putih, hitam, hijau, kuning, dengan cokelat.

Binatang ini lalu disebut adalah nyale. Dominan orang Pulau Lombok meyakini binatang itu ialah jelmaan seorang putri yang hilang ditelan lautan sekaligus penanda cintanya dalam Mandalika.

Dari sanalah kemudian lahir kebiasaan bau nyale dalam wisata Lombok, yang dipertemukan berupa upacara perburuan cacing laut.

Biasanya kegiatan ini dilakukan di Februari atau Maret. Untuk menyambutnya, rakyat melaksanakan bermacam beraneka ritual sejak jauh-jauh hari, sejak dari rumah masing-masing di malam sebelum hari upacara.

Dalam Indonesia sekedar berada tiga tradisi serupa dalam Indonesia. Selain Bau Nyale dalam Pulau Lombok ini, 2 upacara berikutnya mampu dipertemukan di Ambon serta Sumba. 

Sabtu, 02 Juli 2016

Bandung Raya yang Memikat Pelancong

Sebanyak delapan obyek tamasya dalam kawasan Bandung Raya juga sekitarnya masuk pilihan teratas pengunjung dengan menjadi paket favorit perjalanan liburan menuju kawasan ini. "Daya tarik berlibur Bandung Raya masih dipegang berwisata alam. Ini selalu menjadi pilihan teratas," kata Eksekutif Direktur Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Jawa Barat, Hilwan Saleh pada Bandung, Senin (9/3/2015).

Kepada dia, paket bertamasya Bandung Raya dipastikan memasukkan kawasan obyek tamasya alam pada Bandung selatan dengan serta di kawasan Bandung utara.

Delapan obyek berlibur alam yang jadi prioritas pelancong sebagai Kawah Putih, Gunung Tangkuban Parahu, Situ Patenggang, pemandian air sengit Ciater Subang, Trans Studio Bandung, Cihampelas Walk, The Ranch Lembang dengan Kebun Binatang Kota Bandung.

Obyek bertamasya Kawah Putih juga Situ Patenggang berlokasi dalam kawasan Ciwidey Kabupaten yBandung. Kawasan itu termasuk objek tamasya Bandung selatan. Gunung yang tumbuh di Kaldera Sunda 90.000 musim lalu memperoleh tiga kawah, yakni Panguyangan Badak yang berumur 90.000-40.000 musim selanjutnya, Kawah Upas yang berusia 40.000-10.000 season selanjutnya, juga Kawah Ratu, sepuluh.000 season lalu sejauh ini.

Kawah Putih yaitu obyek liburan kawah purba dari Gunung Patuha yang menampilkan panorama kawah berwarna hijau akibat dari kandungan garam dalam kawah purba ini. Gunung Patuha sebagai gunung purba gaya B yang tidak aktif.

Sedangkan Situ Patenggang dalam Pangalengan yaitu danau di kawasan tersebut yang berlokasi tetangga 47 Km dari Bandung. Obyek berlibur ini satu jalur dengan Kawah Putih.

Gunung Tangkuban Parahu ialah obyek berwisata yang menjadi ikon wisata Jabar yang berlokasi dalam perbatasan Kabupaten Bandung Barat juga Subang.

Kebun Teh Ciater, Jawa Barat, direkam dari udara menikmati drone


Sementara Trans Studio dan Cihampelas Walk ialah 2 obyek berlibur modern. Trans Studio menyuguhkan liburan keluarga dengan aneka wahana modern, sementara Cihampelas Walk sebagai kawasan tamasya belanja dengan kuliner terpadu berkonsep hijau.

Sedangkan Kebun Binatang Bandung sangat menjadi satu diantaranya ikon wisata keluarga dalam Bandung Raya serta serta dari sejumlah daerah juga suguhan berlibur edukasi buat anak-anak.

Selain ini Bandung Raya juga mempunyai sejumlah obyek berwisata pemikat kunjungan pelancong lainya seperti berlibur belanja dalam factory outlet (FO), Museum Geologi serta Museum KAA, Taman Lalu Lintas, Taman Hutan Juanda, Maribaya, Pangalengan juga sejumlah kawasan berlibur selanjutnya, termasuk berlibur heritage.

Mirip Wisata Kalibiru Jogja

Sulawesi Utara dengan punya, bahkan tak kalah indahnya, sebagai Rumah Pohon Urongo. Destinasi liburan kekinian dalam Kota Tondano itu membuka pemandangan Danau Tondano.

Antrian panjang Kalibiru, tak dipecundangi dan yang pada sini. Anda diharuskan bersabar untuk memperoleh giliran. Sebab sejak dibuka, tempat tersebut sangat ramai oleh pengunjung.

Pada sini ada 2 rumah pohon demi berfoto. Rumah pohon selingkungan 10 meter serta yang makin pendek satu kota tiga meter.

Pemandangan Danau Tondano dari ketinggian sungguh memukau. Danau yang dikelilingi bebukitan. Serta pemandangan tanjung yang menjorok menuju danau.

Dari spot rumah pohon tersebut, pemandangan matahari terbit bakal semakin memesona. Jika berharap, Anda diwajibkan bangun subuh demi menikmatinya.

Liburan tersebut tak lama dibuka. Kepada Rainer Pieter, sosok pemilik, selalu akan dibuat lagi wahana-wahana selanjutnya, seperti flying fox. Dimulai dari lokasi tersebut, setelah menuju tanjung pada danau.

"Di sini dan akan dibangun tempat camping, dengan spot dan pemandangan sunset. Menuju depan juga akan dibuat wahana-wahana berikutnya," ujarnya.

Tempat tersebut berlokasi pada Kelurahan Urongo, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa. Dari tindakan raya, sekota 100 meter ke lokasi dengan medan menanjak. Di selingkungan lokasi, sangat banyak warga yang berjualan makanan ringan serta minuman.

Dari terminal Tondano, Anda berhasil naik angkot jurusan Remboken. Turun pada Kelurahan Urongo. Seumpamanya kesulitan, Anda bisa bertanya ke warga sekota.

Kamis, 23 Juni 2016

Wisata Tradisional

Dalam ujung alternatif secara kampung ini tampak seorang ibu bersama dua anaknya duduk pada berugak (balai-balai) berkutat dan sarana tenun. Gemeretak suara perangkat alat tenun yang beradu bagai musik yang memecah keheningan suasana dusun tersebut, Rabu (16/3/2016) siang.

Selang satu rumah, kami melongok satu perempuan, Linip (74), yang duduk dengan mempersiapkan bahan-bahan untuk menyirih pada seangkok (serambi) rumah. ”Silak melinggih (silakan duduk),” jawabnya di bahasa Sasak.

Salah satu warga tertua dusun itu tidak melarang kami memotret dirinya, malah mempersilakan kami masuk ke dalem bale (ruang dalam) rumahnya.

Perempuan yang menenun juga Linip yang mengunyah sirih-pinang menjadi daya tarik pengunjung untuk berkunjung ke dusun tersebut.

Sebuah tersebut diperkuat dengan rumah penduduk berarsitektur tradisional Sasak yang semacam arsitektur rumah penduduk Dusun Sade, Desa Rambitan-yang makin dulu dimengerti ialah obyek turisme-kendati 2 dusun itu berjarak 3 kilometer.

Rumah-rumah di Dusun Ende yang berdiri dalam lahan seluas 1 hektar ini berada dalam dataran tinggi. Di bertahun-tahun terakhir, kampung ini ikut meramaikan bumi kepariwisataan.

Malah, 10 Februari selanjutnya, Putri Maha Chakri Sirindhorn dari Thailand bertamu ke sana. ”Mungkin saja si putri melihat berada kemiripan pola permukiman juga arsitektur rumah penduduk di tempat asalnya juga dalam Ende,” ucap Ahmad YD, pemerhati budaya Sasak pada Mataram, menduga target kunjungan seorang putri.

Kemiripan tersebut dapat saja telah tersaji jikalau menyimak sejarah migrasi bangsa Melayu tua dengan Melayu muda. Di Ensiklopedi Suku Bangsa pada Indonesia karya M Yunus Melalatoa, 1995, diungkap, sebagian penduduk Indonesia asal dari daratan Benua Asia yang mengikuti gelombang migrasi semula season 2500 SM-1500 SM.

Sebagian dari merekapun masuk melewati Semenanjung Melayu menuju Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Sebagian lagi melalui Sulawesi (Melayu tua).

Migrasi gelombang kedua dari daratan sebanding telah tersaji sekitar 300 SM. Merekapun diberitahukan masuk melewati Semenanjung Melayu serta Filipina (Melayu muda).

Gugusan etnik yang tergolong dalam sini diantara lain Aceh, Melayu Deli, Melayu Riau, dengan Minangkabau, termasuk etnis Sasak. Adakah hasil karya (rumah) dalam Ende ”saudara serumpun” dan rumah-rumah dalam Thailand maupun pada negara-negara dan ras Mongolid pada ASEAN? Entahlah.

Minggu, 19 Juni 2016

Tempat Wisata Seru

Bandung menjadi salah satu kota sasaran pelancong untuk berlibur. Namun Bandung tidak cuma seputar Dago. Berikut 4 lokasi seru yang mampu dihabiskan dengan keluarga dalam kala libur.

Trans Studio Bandung


Wisata yang paling aman sepanjang musim hujan sebagai berwisata dalam ruangan alias indoor. Trans Studio sukses menjadi salah satu pilihan. Sejak tanggal 19 Desember 2015 kemarin setelah tiga Januari 2016 mendatang, Trans Studio Bandung juga mengundang tiga skuad sirkus dari Italia juga China pada konsep World Amazing Rodha Circus.

Pengunjung begitu juga bisa menikmati aneka wahana yang ditawarkan seperti roller coaster, petualangan Sang Bolang, Vertigo, setelah Ocean World Science Center. Tiket masuk per orang Rp 270.000 telah termasuk jatah tiket semua wahana.


Floating Market Lembang


Ada banyak hanya sekali aktivitas yang berhasil berhadapan pada sini, dari melihat berkebun, memberi makan kelinci, sesudah melihat miniatur kereta.

Tak lupa dengan sesuai namanya, naik perahu mengitari Situ Umar, danau yang ada dalam tengah. Sambil naik perahu pesan aneka makanan yang dijual dalam perahu dan.

Biaya jatah tiket masuk Rp 20.000 per orang, mampu ditukar dengan seorang welcome drink dan pilihan milo, nescafe latte, minuman coklat, minuman sunkist, atau lemon tea.

Setiap transaksi pada di memanfaatkan koin, jadi pastikan menukar uang juga sejumlah koin demi menggunakan wahana. Sayangnya koin yang sudah ditukar bukan bisa diuangkan kembali.


Farm House Lembang


Tersebut merupakan satu diantaranya lokasi cocok bagi pencinta foto. Nuansa Eropa klasik, penyewaan kostum, properti kuno, apa lagi yang dibutuhkan untuk sesuatu foto?

Lapar? Tinggal uji restoran yang ada. Makan di gedung bernuansa kolonial jadi seorang sensasi tersendiri.

Jatah tiket masuk Farm House Lembang, Rp 20.000 per orang. Jatah tiket dapat ditukar dan susu murni. Jatah tiket serta sudah termasuk akses ke Petting Zoo demi berfoto di rumah Hobbit dengan aneka hewan ternak.

Maribaya Natural Hot Spring Resort


Tetap pada Lembang, habis lelah beraktivitas di tempat wisata dulunya, akhiri hari juga berendam air sengit dari mata air panas Maribaya. Dari kolam rendam kaki sesudah kolam rendam tubuh dengan berada.

Berada serta pilihan dalam ruangan hingga luar ruangan. Makan malam di Twig Cafe, resto bertema ranting serta dekorasi natal.

Jatah tiket masuk per orang Rp 35.000. Demi menggunakan setiap kolam pengunjung masih wajib membayar jelas. Untuk kolam tertentu, biaya telah termasuk snack juga makan.

Rabu, 29 Juli 2015

Eksotika Lombok Tak Kalah Saing dengan Eksotika Bali



Siapa yang tak pernah mendengar tentang Bali? Sebuah pulau yang mampu mengangkat nama Indonesia ke mata dunia. Bali sebagai pulau Dewata mempunyai eksotika tersendiri yang tidak dimiliki oleh negara lain di dunia. Selain keindahan alamnya yang mempesona, Bali juga terkenal dengan orang- orangnya yang ramah dan taat agama.  Tak hayal banyak wisatawan asing maupun domestik yang singgah sekedar untuk kepuasan rohani semata.
Selain pulau Bali, Indonesia juga memiliki Pulau yang patut disejajarkan dengan pulau Bali yakni Pulau Lombok. Eksotika Lombok Tak Kalah Saing dengan Eksotika Bali dalam hal objek wisatanya. Bahkan apabila disejajarkan antara eksotika yang ada di wisata Lombok dengan eksotika yang dimiliki oleh Pulau Bali, eksotika Pulau Lombok lebih berkualitas karena masih sangat alami dan masih terjaga keasliannya. Salah satu eksotika menawan yang ada di pulau Lombok yang sudah dikenal oleh dunia adalah eksotika 3 Pulau Gili. Namun sayangnya yang dikenal oleh wisatawan yang sangat memukau tentang Pulau Lombok hanya eksotika pulau gilinya saja, padahal masih banyak eksotika - eksotika lain yang dimiliki oleh Lombok sang primadona. Berikut pesona eksotika yang dapat kita temukan di Pulau Lombok :
1. Pulau Gili
            Pulau Gili merupakan spot wisata utama yang ada di pulau Lombok. Sekilas Pulau Gili berkat keindahan gugusan pulau di lautan yang begitu indah membuat pesonanya bisa dikatakan kembar atau sama persis dengan Pulau Metro yang memang sudah dipuja- puja oleh para wisatawan dunia.
Pulau Gili terdiri atas 3 Gili diantaranya Gili Trawangan yang mempunyai letak yang paling jauh dan dan ukuran yang paling besar diantara 2 Gili lainnya, yang kedua adalah Gili Meno yang sangat strategis dan berpasir putih dan yang ketiga adalah Gili Air yang letaknya paling dekat dengan Pulau Lombok.
2. Objek Wisata Bukit Malimbu
Objek wisata Bukit Malimbu ini masih berada dikawasan Pantai Senggigi. Selain kita bisa menikmati pesona sunset dan sunrise Pantai Senggigi yang sangat memukau, kita juga bisa menikmati olahraga Climbing yang menguji adrenalin di Bukit Malimbu ini.
3. Pura Batu Bolong
            Pura Batu Bolong merupakan pura unik yang berada diatas batu besar yang terletak ditengah laut. Batu besar ini diyakini oleh masyarakat setempat hasil dari muntahan lava Gunung Rinjani. Dari atas Pura Batu Bolong ini kita dapat memanjakan mata dengan eksotika yang ditawarkan oleh Alam ini.
4. Air Terjun Tiu Kelep
            Air Terjun Tiu Kelep ini juga tidak kalah menariknya dengan air Terjun lain yang ada di Pulau Lombok. Penawaran alam yang menakjubkan pun dapat kita nikmati disini sekedar untuk mengupgrade jiwa yang membutuhkan ketenangan. Karena pesonanya memang benar-benar tidak bisa diragukan lagi.
5. Desa Sede
            Siapa yang tak kenal dengan Desa Sede, sebuah desa dengan kesan primitif khas Lombok yang membiarkan kita menikmati suasana Desa Sede di zaman dahulu tanpa harus kembali ke masa lalu. Lengkap pula dengan rumah- rumah zaman dahulu yang terbuat dari bahan kayu kuno dengan lantai yang pada saat pembangunannya menggunakan kotoran kerbau.
6. Pantai Kuta Lombok
            Pantai Kuta yang ada di Lombok tidak sama dengan Pantai Kuta yang ada di Pulau Bali. Bahkan boleh dibilang sangat kontras sekali, lebih bersih dan keasliannya pun masih terjaga. Di pantai ini, kita juga dapat menikmati emasnya sunset dan sunrise bagai di tanah anarki.
7. Pantai Senggigi
Rekomendasi wisata Pulau Lombok selanjutnya adalah mengunjungi objek wisata Pantai Senggigi. Di Pantai Senggigi ini kita dapat menyaksikan indahnya taman karang dengan deburan ombak yang begitu memukau memanjakan mata. Mewahnya sunset dan sunrise juga bisa kita dapatkan dengan mudah di pantai ini
Demikian rekomendasi wisata yang dapat kita temukan di Lombok. Semoga informasi tentang Esotika Lombok Tak Kalah Saing dengan Eksotika Bali dapat menjadi sebuah list untuk kunjungan wisata anda di Lombok dengan kenikmatan yang tak akan ada duanya di belahan bumi yang lainnya.

Jumat, 24 Juli 2015

Selamat Datang di Kota Madinah Yang Indah

Media Indonesia juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan lewati perjalanan dari Jakarta ke Madinah, Arab Saudi, menikmati maskapai Saudi Arabian Airlines, Rabu (1/7/2015). Pesawat yang kami tumpangi tiba pada Bandara Internasional Almunawarah, Kota Madinah satu kota pukul 17.40 keadaan setempat, selepas dulunya terbang dari Jakarta pukul 13.00 WIB.

Perlahan kami berjalan keluar pesawat. Ratusan orang yang menumpangi pesawat strata ekonomi itu juga berbondong-bondong keluar. Cuaca sengit demikian menusuk kulit setelah terasa hingga menuju tulang saat kami menginjakkan kaki dalam Kota Madinah, Rabu, sore itu. "Wuuiihh, panasnya," ungkap salah satu rekan saya, Sonny.

Benar, mirip sebelumnya pernah diberitahukan salah satu pramugari saat mengumumkan bagi semua penumpang saat pesawat mendarat pada Bandara Almunawarah, Kota Madinah. "Perlu kami informasikan, suhu pada Kota Madinah saat ini 45 derajat celcius," tutur salah satu pramugari itu.

KOMPAS.com/Rio Kuswandi Suasana dalam Bandara Internasional Madinah Almunawarah, Arab Saudi.
Tampak air putih dingin ada di seputaran bandara, seolah harap langsung menenggaknya. Begitu pun sebelumnya, ketika tetap di proses perjalanan (di dalam pesawat), segala pramugari menyajikan beraneka minuman segar serta makanan bagi para penumpang. Meski demikian, saat itu, tak mencetak kami patah semangat untuk batal puasa.

Sambil menunggu koper diturunkan dari bagasi pesawat, kami pernah berbincang-bincang serta bersenda gurau di area bandara. Kami mengungkap masalah perbedaan ketika antara dalam Indonesia dan dalam Arab Saudi. Ketika ini, di Madinah, tak tiba waktunya berbuka puasa meskipun keadaan berbuka puasa di Indonesia telah tiga jam makin pembuka.

Perlu diketahui, kondisi berbuka di Kota Madinah sekitar pukul 19.00 saat setempat. "Waktu buka masih seorang jam lagi, nanti pukul tujuh malam. Perbedaan waktu antara Indonesia dengan di sini (Arab Saudi) empat jam-an. Sekarang, pada sini sedang season kemarau. Menjadi ketika siangnya lebih lama," ungkap Ahmad Heryawan.

Pantauan Kompas.com, dalam area bandara terlihat selanjutnya lalang dominan orang mengenakan pakaian Muslim khas Arab Saudi. Laki-laki menikmati pakaian warna putih bersorban. Sementara, perempuan menikmati pakaian serba hitam dan muka ditutup cadar.

KOMPAS.com/Rio Kuswandi Suasana pada seputaran Bandara Dunia Madinah Almunawarah, Arab Saudi, Rabu (1/7/2015).
Selepas koper didapatkan, kami langsung memutuskan keluar bandara demi lainnya menaiki bus menuju hotel. Pernah befoto-foto selfie sejenak sesaat menunggu menjamu bus yang akan kami naiki. Dalam hitungan menit, bus tiba. Rombongan langsung bergegas naik. "Ayo, ayo naik," ajak pria yang akrab dipanggil Aher ini.

Jarak dari bandara menuju hotel mencapai beraneka kilometer. Butuh momen setengah jam lebih untuk tiba dalam hotel. Kami berencana menginap dalam Movenpick Hotel Anwar Al-Madinah. Satu kota pukul 19.00 kami turun dari bus dengan tiba dalam hotel. Kami berkumpul dengan duduk dalam suatu kursi pada Hotel Movenpick itu.

Pukul 19.14 saat setempat, suara adzan berkumandang dari Masjid Nabawi. "Alhamdulillah, akhirnya tiba waktunya buka puasa," saya berucap.

Kami berbuka dengan makanan seadanya atau takjil yang dikasih dari pesawat Saudi Arabian Airlines. Isinya, ada air putih, kurma, kue, roti dan dodol. "Ayo, ayo, buka dulu," jawab Aher.

KOMPAS.com/Rio Kuswandi Terlihat luar Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Tetangga 15 menit kami duduk-duduk dalam kursi itu, memakai indahnya berbuka. Setelah ini, kami bergegas masuk menuju hotel untuk menyimpan barang-barang, sekaligus shalat maghrib di kamar hotel. Di kamar hotel, kami membersihkan diri demi persiapan shalat isya dan shalat tarawih dalam Masjid Nabawi, Madinah.

Pantauan Kompas.com di Masjid Nabawi dipenuhi semua jemaah. Sampai saat ini pun, area Masjid Nabawi masih dipenuhi sangat banyak jemaah. Selain dalam Madinah, lokasi yang selanjutnya bakal kami kunjungi sebagai Mekah. Sehabis ini, kami akan bergegas ke Jeddah. Pada kota ini, kami bakal melaksanakan peninjauan langsung pengembangan dengan kelas penempatan juga perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), terutama berasal Jawa Barat pada Arab Saudi.

Selain itu, sekaligus beribadah dalam sela-sela menjalankan aktivitas kerja. Aktifitas kami dimulai Rabu, 1 Juli 2015 sesudah tanggal tujuh Juli 2015 dan dijadwalkan kembali menuju Tanah Air tanggal 8-9 Juli 2015.