Jumat, 24 Juli 2015

Selamat Datang di Kota Madinah Yang Indah

Media Indonesia juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan lewati perjalanan dari Jakarta ke Madinah, Arab Saudi, menikmati maskapai Saudi Arabian Airlines, Rabu (1/7/2015). Pesawat yang kami tumpangi tiba pada Bandara Internasional Almunawarah, Kota Madinah satu kota pukul 17.40 keadaan setempat, selepas dulunya terbang dari Jakarta pukul 13.00 WIB.

Perlahan kami berjalan keluar pesawat. Ratusan orang yang menumpangi pesawat strata ekonomi itu juga berbondong-bondong keluar. Cuaca sengit demikian menusuk kulit setelah terasa hingga menuju tulang saat kami menginjakkan kaki dalam Kota Madinah, Rabu, sore itu. "Wuuiihh, panasnya," ungkap salah satu rekan saya, Sonny.

Benar, mirip sebelumnya pernah diberitahukan salah satu pramugari saat mengumumkan bagi semua penumpang saat pesawat mendarat pada Bandara Almunawarah, Kota Madinah. "Perlu kami informasikan, suhu pada Kota Madinah saat ini 45 derajat celcius," tutur salah satu pramugari itu.

KOMPAS.com/Rio Kuswandi Suasana dalam Bandara Internasional Madinah Almunawarah, Arab Saudi.
Tampak air putih dingin ada di seputaran bandara, seolah harap langsung menenggaknya. Begitu pun sebelumnya, ketika tetap di proses perjalanan (di dalam pesawat), segala pramugari menyajikan beraneka minuman segar serta makanan bagi para penumpang. Meski demikian, saat itu, tak mencetak kami patah semangat untuk batal puasa.

Sambil menunggu koper diturunkan dari bagasi pesawat, kami pernah berbincang-bincang serta bersenda gurau di area bandara. Kami mengungkap masalah perbedaan ketika antara dalam Indonesia dan dalam Arab Saudi. Ketika ini, di Madinah, tak tiba waktunya berbuka puasa meskipun keadaan berbuka puasa di Indonesia telah tiga jam makin pembuka.

Perlu diketahui, kondisi berbuka di Kota Madinah sekitar pukul 19.00 saat setempat. "Waktu buka masih seorang jam lagi, nanti pukul tujuh malam. Perbedaan waktu antara Indonesia dengan di sini (Arab Saudi) empat jam-an. Sekarang, pada sini sedang season kemarau. Menjadi ketika siangnya lebih lama," ungkap Ahmad Heryawan.

Pantauan Kompas.com, dalam area bandara terlihat selanjutnya lalang dominan orang mengenakan pakaian Muslim khas Arab Saudi. Laki-laki menikmati pakaian warna putih bersorban. Sementara, perempuan menikmati pakaian serba hitam dan muka ditutup cadar.

KOMPAS.com/Rio Kuswandi Suasana pada seputaran Bandara Dunia Madinah Almunawarah, Arab Saudi, Rabu (1/7/2015).
Selepas koper didapatkan, kami langsung memutuskan keluar bandara demi lainnya menaiki bus menuju hotel. Pernah befoto-foto selfie sejenak sesaat menunggu menjamu bus yang akan kami naiki. Dalam hitungan menit, bus tiba. Rombongan langsung bergegas naik. "Ayo, ayo naik," ajak pria yang akrab dipanggil Aher ini.

Jarak dari bandara menuju hotel mencapai beraneka kilometer. Butuh momen setengah jam lebih untuk tiba dalam hotel. Kami berencana menginap dalam Movenpick Hotel Anwar Al-Madinah. Satu kota pukul 19.00 kami turun dari bus dengan tiba dalam hotel. Kami berkumpul dengan duduk dalam suatu kursi pada Hotel Movenpick itu.

Pukul 19.14 saat setempat, suara adzan berkumandang dari Masjid Nabawi. "Alhamdulillah, akhirnya tiba waktunya buka puasa," saya berucap.

Kami berbuka dengan makanan seadanya atau takjil yang dikasih dari pesawat Saudi Arabian Airlines. Isinya, ada air putih, kurma, kue, roti dan dodol. "Ayo, ayo, buka dulu," jawab Aher.

KOMPAS.com/Rio Kuswandi Terlihat luar Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Tetangga 15 menit kami duduk-duduk dalam kursi itu, memakai indahnya berbuka. Setelah ini, kami bergegas masuk menuju hotel untuk menyimpan barang-barang, sekaligus shalat maghrib di kamar hotel. Di kamar hotel, kami membersihkan diri demi persiapan shalat isya dan shalat tarawih dalam Masjid Nabawi, Madinah.

Pantauan Kompas.com di Masjid Nabawi dipenuhi semua jemaah. Sampai saat ini pun, area Masjid Nabawi masih dipenuhi sangat banyak jemaah. Selain dalam Madinah, lokasi yang selanjutnya bakal kami kunjungi sebagai Mekah. Sehabis ini, kami akan bergegas ke Jeddah. Pada kota ini, kami bakal melaksanakan peninjauan langsung pengembangan dengan kelas penempatan juga perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), terutama berasal Jawa Barat pada Arab Saudi.

Selain itu, sekaligus beribadah dalam sela-sela menjalankan aktivitas kerja. Aktifitas kami dimulai Rabu, 1 Juli 2015 sesudah tanggal tujuh Juli 2015 dan dijadwalkan kembali menuju Tanah Air tanggal 8-9 Juli 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar